
7 Mitos Tipe Kepribadian
Publish Date: 26 Agustus 2020
“Aku gak bisa bergaul nih, soalnya aku introvert”.
​
“Dia supel banget ya, pasti dia ekstrovert”.
Belakangan ini, kita sering mendengar mengenai istilah introvert dan ekstrovert. Dua istilah ini sering dikaitkan dengan tipe kepribadian seseorang. Seperti contoh kasus di atas, banyak yang menilai seseorang memiliki tipe kepribadian introvert atau ekstrovert dari kemampuan bersosial orang tersebut.
Bener gak ya kalau kita menilai tipe kepribadian seseorang berdasarkan kemampuan bersosialnya?
Sebelum mencari tau benar atau tidak, sepertinya kita perlu mengetahui makna dari introvert dan ekstrovert terlebih dahulu.
Istilah introvert dan ekstrovert pertama kali dipopulerkan oleh seorang Psikolog dari Swiss, yaitu Carl Gustav Jung. Dia berpendapat bahwa tolak ukur untuk melakukan analisa psikologi terhadap seseorang adalah dengan meneliti sifat individual seseorang, apakah dia introvert atau ekstrovert.

Introvert sendiri adalah tipe kepribadian yang lebih tertarik pada dunianya sendiri. Artinya, tipe kepribadian ini cenderung suka menyendiri dan energinya akan lebih mudah terkuras ketika berinteraksi dengan orang lain. Orang dengan tipe kepribadian introvert lebih menyukai kondisi yang tenang, senang menyendiri, sangat memikirkan apa yang mereka lakukan.
​
Ekstrovert adalah tipe kepribadian yang mendapatkan kepuasan dari luar dirinya. Orang dengan tipe kepribadian ini cenderung menikmati interaksi dengan orang lain dan antusias dalam bergaul. Berbeda dengan introvert, ekstrovert bisa mengisi kembali energinya saat berada di sekitar orang lain.
Dari pengertian di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa introvert dan ekstrovert memiliki perbedaan pada penggunaan energi saat sedang bergaul dengan lingkungan sosialnya. Bukan berarti salah satu dari tipe kepribadian tersebut lebih pandai bergaul atau tidak ya. Kemampuan bergaul adalah skill yang bisa diasah oleh setiap orang.
Nah, supaya gak salah kaprah tentang dua tipe kepribadian ini, yuk kita kupas bareng beberapa mitos mengenai kepribadian introvert dan ekstrovert itu disini.
Hanya ekstrovert yang suka bersosialisasi
Orang-orang biasanya berpikir kalau introvert itu anti sosial. Padahal ndak juga loh. Orang introvert juga menikmati berhubungan dengan orang lain dan bersosialisasi. Tapi bedanya, mereka mempunyai level toleransi yang berbeda terhadap seberapa banyak sosialisasi yang nyaman untuk mereka. Selain itu, introvert menyukai waktu untuk sendiri agar dia bisa mengisi kembali energinya untuk digunakan menikmati waktunya bersama teman dan lingkungan sosialnya.
​
Sedangkan ekstrovert memang lebih mudah dalam mengumpulkan kembali energinya meskipun saat sedang berada pada lingkungan sosial.
​
Introvert tidak berani mengambil resiko
Ketakutan dan hasrat adalah sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan tipe kepribadian seseorang. Hal itu adalah konteks yang berbeda. Semua orang pasti mempunyai rasa takut dan hasrat sendiri, tidak peduli dia itu introvert ataupun ekstrovert.
Ekstrovert lebih bahagia
Menjadi introvert ataupun ekstrovert bukan membuat kita merasa lebih baik ataupun lebih buruk. Satu-satunya hal yang membuat seseorang merasa sedih dan lelah adalah ketika dia bertingkah menjadi orang lain atau mencoba berperilaku berlawanan dari naturalnya mereka.
Introvert lebih mudah terkena masalah mental
Masalah mental bisa menyerang siapa saja. Hanya karena seseorang lebih baik dalam grup sosial yang besar, bukan berarti mereka lebih sulit terkena masalah mental.
Ekstrovert lebih percaya diri
Kepercayaan diri merupakan mengetahui apa yang terbaik untuk diri kita, bukan tentang mempunyai teman lebih banyak ataupun menjadi orang yang selalu bersosial setiap saat. Jadi, apapun tipe kepribadiannya, asalkan dia merasa oke dan senang maka akan membuatnya lebih percaya diri.
Introvert itu pendiam
Kepribadian introvert bukan tentang sifat seseorang itu pemalu atau penakut. Coba deh kenal lebih jauh dengan mereka, bisa jadi mereka aslinya adalah orang yang heboh dan seru juga.
Introvert dan ekstrovert gak akan nyambung
Dua tipe kepribadian ini bisa nyambung kok, dan memiliki kelekatan yang kuat satu sama lain. Inti dari hubungan antara manusia adalah komunikasi. Apabila mereka memiliki komunikasi yang baik, tidak peduli tipe kepribadiannya apa, maka akan bisa nyambung.
Jadi, apapun tipe kepribadianmu, jangan sampai mengkotak-kotakkan dan membatasi diri kalian ya. Semua tipe kepribadian bisa berkembang dan berkehidupan sosial dengan baik loh.
Source:
-
Petric, D. (2019). Introvert, Extrovert and Ambivert. DOI: 10.13140/RG.2.2.28059.41764.
-
https://psyline.id/ciri-ciri-introvert-extrovert-dan-ambivert/