top of page

Mengapa Kita Defensif?

Publish Date: 02 Desember 2020
In Negotiation

Kamu pernah membantah ketika mendapat kritik dari orang lain? 

​

atau mungkin, tidak berniat mendengarkan dengan baik saat orang lain mencoba memberi komentar terhadap pekerjaanmu? 

​

dan bahkan tidak menyetujui komentar yang disampaikan orang lain kepadamu dan seketika mencoba membela diri?

​

Kemungkinan, ketika itu kamu sedang defensif. 

​

​

Sebenarnya, apa defensif itu???

​

​

Defensif merupakan suatu respon “membela diri” terhadap kritik yang diberikan oleh orang lain.  Tujuan seseorang untuk melakukan defensif  adalah untuk “melindungi diri” dari perasaan yang tidak nyaman serta pandangan negatif terhadap diri sendiri (seperti, merasa buruk atau gagal).

​

​

Saat  defensif, kita seringkali menyadari bahwa sebenarnya kita mungkin saja melakukan atau menghasilkan hal yang persis dengan komentar atau kritik dari orang lain. Namun, dalam konteks menjadi tertuduh dan dikritik, reaksi yang muncul adalah membela diri dan berusaha menunjukkan bahwa kesalahan tersebut terjadi bukan disebabkan oleh diri kita sendiri. Misalnya, seorang istri yang menuduh suami tidak peka karena suami yang lalai memberi obat kepada anaknya, kemudian suami mengelak dan mencari–cari alasan untuk membela diri.

​

​

Lalu mengapa kita cenderung untuk membela diri?

​

​

Menurut Teori Character Adaptation Systems  (CAS) manusia memiliki lima sistem adaptasi psikologis, salah satunya yaitu sistem pertahanan diri. Sistem pertahanan ini terletak "di atas" sistem kebiasaan, pengalaman dan relasional. Ini adalah sistem "sub-kesadaran”.  Artinya, sistem pertahanan diri ini dapat aktif tanpa kesadaran manusia secara penuh yang dapat secara otomatis aktif ketika kita merasa sedang “terancam”.

​

​

Apa yang dipertahankan seseorang ketika melakukan defensif? 

​

​

Manusia pada umumnya cenderung mempertahankan suatu penilaian tertentu. Misalnya, seorang ayah yang memiliki penilaian diri sebagai "ayah yang baik", akan mencoba untuk menolak tuduhan bahwa ia tidak peka dan melukai perasaan anaknya. Jadi, penolakan terhadap tuduhan atau kritik  yang ditujukan itu terjadi sebagai bentuk mempertahankan nilai tertentu karena sistem pertahanan yang diaktifkan sebagai bentuk adaptasi psikologis manusia.

​

​

Ketika terdapat komentar atau kritik yang mengancam nilai dan diri kita, otak akan mendeteksinya menjadi suatu ancaman. Kemudian, otak merespon ancaman tersebut dengan mengaktifkan sistem pertahan diri (sebagai bentuk adaptasi), sehingga muncul sikap ketidaksetujuan mencoba melakukan pembelaan diri atas komentar dan kritik yang diberikan.

​

​

Terdapat beberapa hal  yang cenderung dipertahankan oleh manusia:

 

(1) ancaman kematian;

 

(2) ancaman mengenai hubungannya dengan orang lain;

 

(3) ancaman terhadap harga diri atau konsep diri;

​

(4) rasa sakit dan ingatan traumatik.

 

​

​

​

​

Source :

  1. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/theory-knowledge/201509/understanding-the-defensive-system

  2. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/love-cycles-fear-cycles/201805/why-do-people-get-so-defensive

  • WhatsApp
  • Instagram
  • Facebook

087-854-441-946

balepsikologi@gmail.com

​

Waktu Pelayanan:
Rabu - Minggu
Pukul 9 AM - 15 PM

Alamat :
Jln. Prof Soepomo, Gang Pegadaian No. 18, Pancor
Lombok Timur. 

bottom of page